Kebodohan Berakar dari Kemalasan - Perangkat Mengajar Katolik SMA/SMK

Kebodohan Berakar dari Kemalasan

Sikap malas merupakan salah satu hal yang melekat pada pribadi setiap orang. Sikap ini juga sering dijumpai dalam diri pribadi peserta didik atau siswa-siswi zaman sekarang. Sikap ini terpancar dalam bentuk suka menunda-nunda pekerjaan, menganggap remeh tugas yang diberikan, enggan berjuang untuk meniti masa depan, serta suka mendapatkan bantuan gratis dari orang lain.

Sehingga, tidaklah mengherankan jika kebodohan terus menggerogoti kehidupan. Pemahaman masyarakat umum mengungkapkan bahwa orang yang bodoh adalah orang yang tidak bisa berbuat apa-apa, tidak tahu apa-apa, dan hanya mengharapkan bantuan orang lain. Orang seperti ini diumpamakan seperti benalu yang merambat di atas pohon dan mengharapkan sekaligus memeras makanan dari tanaman lain.

MALAS

Untuk itu, pokok pikiran berikut ini mesti dibangun dari dalam diri, antara lain hindarkan pikiran dari kata malas tetapi senantiasa membaharui pikiran dengan cara belajar yang giat dan tekun. Selain itu selalu merefleksikan diri dengan pertanyaan: "mengapa orang lain lebih pintar dari saya?" dan bangunlah motivasi yang kuat dari dalam diri untuk terus belajar.

Apabila pokok pikiran di atas benar-benar diterapkan, niscaya orang bisa terhindar dari kemalasan yang membawanya kepada kebodohan. Jika orang benar-benar sadar dan tahu akan betapa pentingnya ilmu pengetahuan, tekun belajar untuk mewujudkan cita-cita yang diimpikan, saya yakin Tuhan pasti membuka jalan dalam menghadapi berbagai tantangan.

Dalam kehidupan, kita tahu bahwa waktu yang telah dilewati tidak akan kembali untuk kedua kalinya. Karena itu, waktu yang ada harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Untuk itu, bangkitlah dari kemalasan yang terpendam dalam hati dan pikiran dengan belajar yang tekun dan aturlah waktu sebaik mungkin. 

Kalau kita sanggup melakukannya, kita tidak lagi menjadi pribadi seperti benalu yang mengharapkan bantuan dari tumbuhan lain. Kita mesti menjadi orang yang sukses demi masa depan pribadi, keluarga, Gereja dan masyarakat, bangsa dan negara. 

Akhirnya, titilah masa depan anda. Janganlah merasa malas untuk belajar karena keberhasilan berawal dari pribadi yang memiliki kemauan untuk belajar. Salam sukses.

dominggus
Penulis: Dominikus Dowa Lende, Alumnus SMA PGRI Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Sekarang sudah menjadi Hamba Tuhan (Pendeta). 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kebodohan Berakar dari Kemalasan"

Posting Komentar