Memahami Konsep Trinitas dalam Gereja Katolik - Perangkat Mengajar Katolik SMA/SMK

Memahami Konsep Trinitas dalam Gereja Katolik

Pendahuluan

Semua agama mempunyai ajarannya masing-masing. Namun kadang dijumpai bahwa ajaran-ajaran agama itu kadang sulit dimengerti atau dicerna dengan akal budi oleh penganutnya sendiri. Dan hal ini sering dialami oleh mereka yang memiliki pengetahuan keagamaan yang minim, dan apa lagi oleh mereka yang berbeda agama atau keyakinan. Idealnya jika seseorang sulit mengerti atau memahami mestinya membuat orang itu berusaha untuk belajar lebih banyak lagi agar hidup keagamaannya didasari oleh keyakinan yang utuh dan kokoh.

Salah satu ajaran kristiani  yang dirasa sulit dimengerti adalah tentang Trinitas atau tentang Tritunggal Mahakudus. Kesulitan ini sering menjadi penyebab utama terjadinya kesalahan dalam tafsiran, misalnya orang mengatakan bahwa orang Kristen percaya pada tiga Tuhan dan lain-lainnya. Untuk itu pada kesempatan ini akan dijelaskan secara tuntas tentang konsep Allah Tritunggal Mahakudus dalam ajaran Gereja Katolik.

Ajaran Gereja tentang Tritunggal

Banyak orang berusaha untuk menjelaskan dan memahami konsep Tritunggal dengan analogi. ada yang membuat analogi tritunggal dengan matahari. Belum ada seorang pun yang dapat menjelaskan matahari seutuhnya karena belum ada yang pernah tinggal di sana. Manusia memahami matahari dari bentuknya yang tampak dari jauh, melihat cahayanya dan merasakan panasnya. tetapi bentuk, cahaya dan panas belum sepenuhnya menjelaskan apa itu matahari. Ada juga yang menganalogikan Tritunggal dengan segi tiga. Walaupun ada tiga sudut, baru disebut segi tiga bila ke semua garisnya bersambung. Ketiga sudut itu menjadi satu kesatuan yang utuh.

Trinitas

Penjelasan Tritunggal dengan menggunakan analogi seperti itu memang membantu namun belum cukup sehingga sangat sulit diterima oleh orang-orang non Kristen. Untuk itu pada bagian berikut ini kita akan melihat bersama ajaran Gereja tentang Tritunggal. 

Berikut ini adalah teks Kitab Suci yang berbicara tentang Allah tritunggal, yakni:

  1. Yoh 10 : 30 : Yesus menunjukkan persatuan yang tidak terpisahkan dengan Allah Bapa: "Aku dan Bapa adalah Satu".
  2. Yoh 14: 9 : "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa."
  3. Yoh 17: 21 : dalam doaNya yang terakhir untuk murid-muridNya sebelum sengsara, Yesus berdoa kepada Bapa agar semua muridNya menjadi satu sama seperti Bapa di dalam Dia dan Dia di dalam Bapa. Hal ini mau menyatakan bahwa sesungguhnya Yesus adalah Allah dan Ia menyatakan diriNya sama dengan Allah.
  4. Yoh 17: 5 : Yesus juga menyatakan keberadaanNya yang telah ada bersama-sama dengan Allah Bapa sebelum dunia dijadikan.
  5. Yoh 1: 1-3 : Kristus adalah Sang Sabda/Firman yang ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah dan olehNya segala sesuatu dijadikan. Tidak mungkin Yesus menjadikan segala sesuatu jika Ia bukan Allah.
  6. Yoh 15: 26 : Selain menyatakan kesatuanNya dengan Allah Bapa, Yesus juga menyatakan kesatuanNya dengan Roh Kudus, yaitu Roh yang dijanjikanNya kepada para muridNya dan disebutNya sebagai Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa.
  7. Yoh 14: 6 : Roh ini adalah Roh Yesus sendiri, sebab Ia adalah kebenaran.
  8. Mat 28: 18-20 : Kesatuan ini ditegaskan kembali oleh Yesus dalam pesan terkhirNya sebelum Ia naik ke Surga: "...Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus..."
Selain yang tertera dalam Kitab Suci, berikut ini juga akan disampaikan isi dogma tentang Tritunggal menurut Katekismus Gereja Katolik yang telah berkembang dan berakar sejak zaman jemaat awal, antara lain: 

  • Tritunggal adalah Allah yang satu. Pribadi ini tidak membagi-bagi ke-Allah-an seolah-olah masing-masing menjadi spertiga. Namun mereka adalahs epenuhnya dan seluruhnya. Bapa adalah sama seoerti Putera, Putera yang sama seperti Bapa dan Bapa dan Putera adalah sama seperti roh Kudus, yaitu satu Allah dengan kodrat Ilahi yang sama.
  • Walaupun sama dengan kodrat Ilahinya, namun ketiga pribadi ini berbeda secara nyata satu sama lain, yaitu berbeda dalam hal hubungan asalnya. yaitu Allah Bapa yang melahirkan, Alla Putera yang dilahirkan, Roh Kudus yang dihembuskan.
  • Ketiga pribadi ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Perbedaan dalam hal asal tersebut tidak membagi kesatuan ilahi namun malah menunjukkan hubungan timbal balik antara pribadi Allah tersebut. Bapa dihubungkan dengan Putera, Putera dihubungkan dengan Bapa dan Roh Kudus dihubungkan dengan keduanya. Hakikat mereka adalah satu yaitu Allah.

Ungkapan Iman akan Allah Tritunggal dalam Gereja

Berikut ini adalah cara Gereja mengungkapkan iman akan Allah tritunggal yang Maha Kudus, antara lain:

Tanda Salib

Membuat tanda salib sebelum dan sesudah berdoa merupakan ungkapan yang khas bagi umat Katolik. pada saat membuat tanda salib kita mengucapkan kata-kata yang mengungkapkan iman akan Allah Tritunggal: "Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin.

Doa Kemuliaan (Gloria)

Madah kemuliaan biasa kita nyanyikan merupakan pujian atas kebesaran karya keselamatan Allah. "Kemuliaan kepada Allah di Surga". Dalam madah ini kita juga memuji Putera Allah yang setara dengan Bapa yang menghapus dosa dunia, yang menebus kita. Dalam penutub madah ini kita sekali lagi mengingat hidup Allah Tritunggal dan Kristus penebus kita yang mewahyukan Bapa bersama Roh Kudus. " Karena hanya Engkaulah kudus, hanya Engkaulah tuhan, hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus bersama dengan Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

Syahadat

Isi syahadat atau credo dengan sangat jelas mengungkapkan iman akan Allah Tritunggal Mahakudus. Syahadat atau credo merupakan ringkasan seluruh sejarah karya keselamatan Allah, mulai dari penciptaan, kesengsarann, wafat, kebangkitan, kenaikan ke Surga, kedatangan Roh Kudus, kedatangan Kristus kembali, misteri Gereja, sakramen-sakramen sampai dengan  kehidupan kekal. 

Dengan mengucapkan syahadat atau credo kita mengenangkan seluruh sejarah penyelamatan yang dilaksanakan oleh Allah Tritunggal Mahakudus. Sejarah penyelamatan merupakan sejarah keselamatan yang berasal dari Bapa, terlaksana oleh Putera dan dilanjutkan oleh Roh Kudus di dalam Gereja sampai akhir zaman.

Doksologi

Doksologi berarti doa kemuliaan atau pujian. Doa ini diucapkan pada akhir Doa Syukur Agung pada waktu perayaan ekaristi. Bunyi doa doksologi adalah sebagai berikut: 

Dengan Pengataran Kristus bersama Dia dan dalam Dia bagiMu Allah Bapa yang Mahakuasa dalam persekutuan dengan Roh Kudus segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa, Amin.

Doksologi memperlihatkan tiga macam relasi atau hubungan kita dengan Kristus: Oleh Kristus, dengan Kristus dan dalam Kristus. Oleh Kristus menekankan perantaraan Kristus, artinya Yesus Kristus satu-satunya perantara Allah Bapa dan manusia. Dengan Kristus (bersama kristus) berarti bukan Kristus sendiri saja yang mempersembahkan  kurban tetapi seluruh gereja mempersembahkannya bersama dengan Dia. Dalam Kristus sangat dekat dengan istilah dalam roh Kudus. Roh kudus begitu menyatukan kita dengan Kristus sehingga hubungan kita dengan Bapa menjadi sama seperti hubungan Kristus dengan Bapa.

Pembaptisan

Pembaptisan yang dilakukan dalam Gereja Katolik menggunakan rumusan Trinitas. sehingga pada waktu membaptis imam mengucapkan: "Aku membaptis kamu: dalam nama Bapa dan Putera dan roh Kudus." Melalui pembaptisan ini orang yang dibaptis dipersatukan dalam kehidupan Allah Tritunggal yang Mahakudus.

Penutup

Banyak orang menyangka bahwa Allah tritunggal Mahakudus hanya berisi ajaran yang sulit dipahami. Padahal sesungguhnya kita seringkali mengalami sendiri kehadiran dan karya Allah Tritunggal dalam kehidupan sehari-hari. 

Kiranya pembahasan tentang konsep Allah Tritunggal yang Mahakudus mencerahkan pemikiran kita untuk semakin menyadari kehadiranNya dalam kehidupan kita sebagai umat beriman Kristiani.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Memahami Konsep Trinitas dalam Gereja Katolik"

Posting Komentar